Salah satu negara ASEAN yang sangat ingin aku kunjungi sejak
tahun 2012 adalah Filipina. Ketika itu aku masih semester 5 jurusan Fisika di
Universitas Sriwijaya. Aku juga tidak tahu entah apa yang membuatku ingin
sekali berkunjung ke negara ini.
Ketika itu aku mencoba mencari kegiatan mahasiswa atau pemuda
di sana yang berhubungan dengan jurusanku. Ternyata yang aku temukan adalah
forum kepemudaan yang membahas tentang dialog dan volunteerism. Naman
kegiatnnya adalah the 1st
Inter-civilization Dialogue on Youth Volunteerism. Oke, aku putuskan untuk
mendaftar dan aku lolos.
Wahh…rasanya itu bahagia banget‼
Aku mulai memperhitungkan budget untuk berangkat ke sana
karena kegiatan tersebut tidak menanggung tiket penerbangan. Pada waktu itu aku
berjuang mencari dana dengan mangajukan proposal ke beberapa tempat, termasuk
ke kampus. Sayangnya aku tidak mendapatkan dana yang cukup untuk berangkat ke
sana. Alhasil, aku belum bisa meraih mimpiku untuk berkunjung ke Filipina.
Setelah itu, aku tidak berhenti untuk tetap mengikuti
kegiatan kepemudaan yang berskala nasional maupun internasional. Dalam beberapa
kali kegiatan internasional, aku sering bertemu dengan pemuda dari Filipina dan
selalu ada doa di dalam hatiku untuk bisa berkunjung ke sana.
Singkat cerita, awal tahun 2015 aku mendapat undangan untuk
menjadi salah satu perwakilan Indonesia dari kedutaan besar Amerika Serikat di
Manila, Filipina. Aku speechless dan sangat bersyukur sekali mendapatkan
kesempatan ini. Apalagi semua biaya ditanggung panitia. Aku tidak lagi susah
payah mencari sponsor seperti dulu. Nama kegiatannya adalah YSEALI (Young Southeast Asian Leaders Initiative) United for
Peace 2015.
Kegiatan ini ada kesamaanya dengan kegiatan yang tidak bisa
aku hadiri pada tahun 2012 lalu, yaitu mengenai pemuda dan dialog. Wahhh..kok
bisa ya??
Aku merenung sejenak….
Oh iya, aku sudah telibat dengan organisasi kepemudaan yang
mempromosikan toleransi melalui dialog yaitu Youth Interfaith Community dan
CINTA (Community for Interfaith and Intercultural Dialogue) Indonesia selama
beberapa tahun belakangan ini. Aku konsisten dengan apa yang aku lakukan dan
tidak pernah patah semangat untuk terus mencoba meraih mimpi-mimpiku. Aku
yakin, inilah salah satu hasil dari usaha yang aku lakukan selama ini. Karena
aku percaya bahwa tidak ada hasil yang menghianati usaha.
Tahun 2012 lalu, aku berjuang keras untuk bisa berangkat ke
Filipina tetapi gagal dan tahun 2015 ini aku terpilih menjadi salah satu
perwakilan Indonesia tanpa memikirkan biaya apapun. Aku pun tak tau apa alasan pastinya.
Yang aku tahu bahwa TUHAN ITU BAIK dan selalu memberikan jawaban dari doa kita
diwaktu yang tepat.
2012-2015 (sekitar 3 tahun) merupakan waktu yang tidak
singkat. THANK GOD‼ Engkau menjawab salah satu mimpiku‼ Sekitar 3 tahun baru Tuhan mejawab doaku ini. Jadi, harus tetap sabar dan tetap berpegang teguh padaNYA :)))
Aku mendapat banyak ilmu dan pengalaman selama di sana. Semoga ilmu dan pengalaman tersebut bisa aku bagikan dengan orang-orang di sekitarku. AMIN!
Thanks to my beloved team from Youth Interfaith Community and
CINTA Indonesia for supporting me. Thanks to the US Embassy Jakarta and the US Embassy
Manila for giving me this opportunity.
YSEALI TOOK ME TO THE PHILIPPINES!‼
selamat ya udah tercapai apa yang diimpikan.. turut senang meski kita gak kenal hehe
ReplyDeleteHi Helni. Salam kenal ya :) terima kasih atas ucapannya :)
ReplyDeletewah...cerita kita sama ya..aku juga pernah daftar program ke filipina dan lolos.. tapi gak bisa berangkat karena dana yang kurang..
ReplyDeleteoya.. aku juga daftar salah satu program YSEALI baru-baru ini. Academic Fellows.. boleh dong share,,seandainya ada tips wawancara, jikalau nanti ada wawancara. soalnya sama sekali belum pernah lolos program dari YSEALI. thanks before :) salam kenal bro
Hi salam kenal juga bro Dhani :) siapp! silahkan tanya aja ya. Kali aja bisa membantu :)
Deletehai bang! selamat yaa, aku salah satu applicant yseali bulan ini :D
ReplyDeletesalam kenal
Hi Devonne. Thank you yaaa :) Good luck buat kamu! :) Salam kenal juga yaa :))
Delete