Apakah yang kalian bayangkan ketika mendengar dusun
terpencil? Pastinya berbagai macam jawaban yang tentunya mengarah ke hal-hal
yang sangat jauh dari kota. Yapp..benar sekali kalau hal tersebut yang ada di
dalam bayangan kita.
Inilah Dusun Tretes tersebut:
Ketika hujan, maka akan menempuh jalan seperti ini:
Banyak hal yang membuat saya semakin bersyukur dengan apa
yang saya miliki saat ini dan membuat saya bersemangat untuk tinggal di tempat
ini. Beberapa hal tersebut adalah:
- Upacara bendera di SDN Pragelan III Dusun Tretes
Pertama kalinya saya melihat anak-anak sekolah tidak beralaskan kaki tetapi tetap semangat untuk datang ke sekolah. Jumlah siswa di sekolah ini adalah 30 orang dengan tenaga pengajar sebanyak 4 orang.
Saya sangat terharu melihat para
siswa sangat bahagia saat kami datang ke sekolah mereka. Ketika itu saya
bersama volunteer dari UIN Surabaya datang dan langsung memberikan semangat kepada
mereka. Pada umumnya setiap hari Senin sekolah-sekolah di seluruh Indonesia
wajib melaksanakan upacara bendera. Tetapi tidak untuk sekolah SDN Pragelan III
Dusun Tretes. Ini kali kedua mereka melangsungkan upacara bendera (10 Februari
2014). Ada banyak hal yang menyebabkan hal tersebut, salah satunya adalah
hingga saat ini tidak ada tiang bendera di sekolah ini. Upacara bendera yang
sangat mengharukan.
- Kamar Mandi
Mungkin kita memiliki beberapa
kamar mandi di rumah atau tempat tinggal kita. At least ada 1 kamar mandi di setiap rumah. Hal yang paling unik di
dusun ini adalah hanya ada 1 kamar mandi yang di gunakan oleh semua orang di
dusun ini. Can you imagine it?
Awalnya saya juga bingung
bagimana menjelaskannya. Akhirnya saya merasakan dan bisa menjelaskan sedikit
tentang kamar mandi ini. Ketika saya tinggal di dusun ini, ada beberapa hal
yang saya perhatikan dan saya tanyakan kepada warga. Jadi, setiap orang sudah
mulai mengantri mulai pukul 16.00 WIB untuk mandi secara bergilir. Setelah
selesai mandi, harus mengangakat gorden yang berada di depan pintu kamar mandi
tersebut ke atas. Hal ini pertanda bahwa tidak ada orang di kamar mandi (seperti
pintu terbuka). Untuk pengambilan air, kebetulan airnya ada di bagian luar
kamar mandi. Jadi, tidak perlu menunggu orang lain selesai mandi. Tidak pernah
terjadi perselisihan antar warga dikarenakan kamar mandi. Salutttt…
- Hanya ada 1 WC
Kunjungan pertama dan kedua saya
ke dusun ini belum ada WC. Kunjungan ketiga ini sudah ada 1 WC yang terletak di
belakan rumah kepala dusun. Selama ini, seluruh warga yang ada di dusun ini
membuang air besar ke kali yang tidak jauh dari tempat tinggal mereka. Mereka
tidak pernah kekurangan air karena memiliki sumber mata air yang langsung dari
pegunungan. Hanya saja mereka belum memiliki dana untuk pembangunan saluran
pipanisasi ke rumah masin-masing. Sehingga sulit untuk proses jambanisasi.
- Rasa Kekeluargaan
Saya merasa diterima dan dihargai di dusun ini. Saya suku Batak dan beragama Katolik
sedangkan warga di dusun ini adalah 100% suku Jawa yang beragama Islam. Mereka
sama sekali tidak pernah mempermasalahkan perbedaan tersebut. Bahkan ketika itu
ada pengajian di Masjid, saya diajak dan diberikan perlengkapan ke Masjid
sperti sarung dan baju koko.
Saya ikut ke Masjid dan saya menjadi observer ketika itu. Saya duduk di
belakang dan setiap warga yang datang selalu memberikan kesan yang baik kepada
saya. Setelah selesai sholat mereka semua menyalami saya. Setelah sholat
berjamaah, dilakukan pengajian bersama anak-anak di dusun ini yang dipimpin
oleh mahasiswa KKN. Mahasiswa KKN dari UIN Surabaya yang selalu mendampingi
saya saat itu. Hal ini membuat saya sangat terharu. Beberapa malam terakhir
sebelum saya kembali ke Jakarta, mereka semua berkumpul di rumah kepala dusun
dan beramai-ramai mengajarkan saya bahasa Jawa. Mereka sangat terhibur ketika
saya mengulang-ulang bahasa Jawa dan menjawab setiap pertanyaan mereka dalam
bahasa Jawa yang sangat kaku.
Dapur yang sangat sederhana:
Harapan saya untuk dusun ini
adalah semoga semakin banyak orang-orang yang peduli, semakin banyak
sukarelawan yang datang ke dusun ini untuk membantu dengan ikhlas sehingga
warga di dusun ini bisa menjadi lebih baik.
Wonderful experience. Pengalamanmu luar biasa, dan semoga banyak rekan muda lain yang melakukannya ;-)
ReplyDeleteTerima kasih Mas Erich :) Amin!
ReplyDeleteAmazing. Thnks for inspire me, kak Robinson. Dan gak nyangka kl kakak sdh 3x mengunjungi Kabupaten Bojonegoro yg mana sy asli dr Kabupaten tsb hehe.. Trmksh bnyk atas kunjungannya kak.. Trmksh pula utk isi konten blogspot kakak yg sangat menginspirasi ini.. Mungkin saran sy kak Robinson bisa membuat buku ttg pengalaman" amazing yg akan menginspirasi lebih banyak orang lagi. Selain pengalaman jg bisa menuliskan buku ttg pengalaman step by step ketika kak Robinson bisa lanjut studi ke LN hehe.. Thnks in advance kak. Keep inspire ��
ReplyDelete