Monday, 29 July 2013

Asian Youth Exchange 2013


Asian Youth Exchange (AYE) 2013 that was held on 2-5 July 2013 in Kuala Lumpur, really has a special meaning to me. It is because not all people open their hearts to join an event like this. In my opinion, this event was not just a forum that gathered youth from different countries but it was also giving a lesson with real evidence through action. 

This event began with a briefing to the participants about "One Family Under God (OFUG)". OFUG is when everyone in this world can live peacefully and happily, because helping each other makes us realize that all human beings are brothers and sisters and God's creation.


Then the event proceeded with the sharing of the people who have made changes in their area. Finally all participants plunged into the field to apply what they had in getting from the previous session. Living for others became the strength of what I was doing at the time. With a small action we have great expectations for the benefit of others.

The most valuable lesson is when it comes to help others without questioning religion or tribe. Thus, the lessons learned here are about OFUG that is actually realized. It is time for everyone to realize it. Do not make the difference that leads to a problem that resulted to a split. Therefore, the youth become one of the tools to perform such a change. Because, together we can change and where youth gather there be happiness.

Sunday, 7 July 2013

#CINTAjakarta

#CINTAjakarta

Acara CINTAindonesia #CINTAjakarta akan dilaksanakan pada tanggal 22-23 Februari 2013. Waktu tersisa 2minggu lagi, tapi dana belum ada sedikitpun. Awalnya aku berfikir kalau aku tidak akan mengikuti acara ini. Namun, ketika bertemu dengan teman2 seperjuangan (Agus, Dian, Tian dan Riska) akhirnya kita putuskan untuk mengajukan proposal ke kampus. Pada hari itu juga, kita langsung buat proposal dan mengatasnamakan organisasi yang aku pimpin dan langsung minta tanda tangan dekan di fakultasku. Hari itu itu juga, surat langsung di proses di rektorat. 3 hari kemudian, aku dan Agus dipanggil oleh pihak rektorat dan ditanya apa saja yang sudah kami lakukan selama ini untuk kampus karena kami sering keluar mengikuti acara. Agus langsung menjawab kalau beliau dapat beasiswa dan disponsori. Saya menjawab kalau saya baru 2kali dapat bantuan dari kampus dan tidak banyak. Aku bertanya dalam hati, kenapa harus kami? Pdahal bnyak mahasiswa2 lain yang bnyak menggunakan dana kampus dan tidak memiliki aksi. Oke, tetap berfikir pisitif aja. Akhirnya kami jawab kalau kita udah buat acara Interfaith Youth Forum 2012 d Palembang dan telah mengundang Rektor. Tetapi, ketika itu Rektor tidak bisa hadir. Kemudian kita juga ikut berperan dalam acara CINTAindonesia Palembang dan dihadiri oleh Pembantu Rektor IV. Bulan April nanti kita juga akan ikut serta dalam acara Global Peace Volunteer Camp dan banyak lagi kegitan kecil yang kita ceritakan. Setelah itu, barulah pihak kemahasiswaan mengerti. Proposal kita mendapat jawaban dan hanya mendapat bantuan full untuk 1org saja. Aku dan Riska kembali bertemu sore hari dengan Pembantu Rektor III untuk mengajukan banding. Hehehe. Tetapi, tetap kita hanya mendapat dana itu saja. Akhirnya, kita berembuk kembali siapa saja yang akan berangkat. Diskusi menghasilkan yang berangkat itu hanya Aku, Riska dan Tian dengan menggunakan bus agar dananya mencukupi. Karena dana dari kampus tersebut belum cair, kita harus mencari pinjaman terlebih dahulu. Kebetulan uang Ayah Mb Deslina masih ada aku pegang (uang refund tiket mb Des ke Jakarta ketika itu). Aku kangsung izin ke Tian dan Riska untuk brangkat dluan. Kali aja tmen2 Jakarta membutuhkan aku dsna. Dengan semngat 45aku berangkat naik bus ke Jakarta. Wew..sangat membosankan naik bus sendiri. Perjalanan masih jauh sedangkan pinggang sudah sakit dan tidak ada teman yang cocok diajak berbicara. Wahhh...berharap cepat2 tiba di Jakarta. Keesokan harinya aku tiba di Jakarta dan merasa lega (serasa lepas dari masalah). Aku langsung hubungi Pandu dan tanya apa yg bisa aku bantu. Ketika itu belum ada yang harus dikerjakan. Keesokan harinya, aku bertanya kepada Tian dan Riska jam berapa berangkatnya. Ehhh,,,ternyata mereka tidak jadi berangkat karena tidak ada uang. Sedangkan Pandu tidak mencari volunteer lagi karena tau mereka bakal datang juga. Aku juga tidak bisa memaksakan mereka dan akhirnya hanya akulah satu-satunya volunteer dari Palembang. It's ok. Hari Kamis siang, aku dan Pandu menjemput teman-teman panitia dari luar kota di Gambir. Wahh..aku bertemu dengan anak-anak alumni SUSI RPA2012 (Agus, Pandu, Michelle, Tata, Armazy, Ron, Dommi, Jijo, Linda, Anita, Rahmat, Agung, Tini, Christine, Zia, Muhibi, dan Puput). Walaupun sebelumnya sudah banyak yang aku kenal. Malamnya, kita rapat dan pembagian tugas untuk hari Jumat. Akhirnya kumpul deh semua anak-anak SUSI RPA2012. Pada malam itu juga, ada beberapa anak SUSI RPA 2013 yang hadir (Dana, Hetty, Melati dan Fatimah) dan kak Febe SUSI 2011. Wah..aku serasa anak SUSI ya. Hehehee. Karena udah bnyak yang aku kenal, aku tidak merasa canggung lagi. Kita bagi tugas dan semua kelar. Hari pertama CINTAindonesia #CINTAjakarta pun dimulai. Kita berangkat ke @atamerica dengan penuh semangat. Acara demi acara dimnulai dan semua berjalan dengan baik. Walupun ada hal-hal kecil yang kurang. Hehehe. Sebelum acara berakhir, aku tiba2 sakit perut dan mood pun kurang baik. Tidak tau kenapa perut aku waktu itu sakit bangett (curhat). Aku berusaha untuk tetap senyum. Hahaha. Ternyata aku mendengar anak-anak menyebut nama mba Prima. Ketika mendengar itu, aku teringan dengan cerita Agus, mb Des dan mb Trida. Aku mencari waktu yang tepat untuk bersalaman dengan mba Prima. Akhirnya bersalaman juga. Hehehe. Salam kenal ya, mba Prima. Stelah acara panitia makan di Pacific Place dan aku pun tidak bisa makan karena perut sangat sakit. Ketika itu, aku baru mengetahui kegilaan dari Jijo. Hahaha. Oke, hari pertama selesai kita fokus untuk hari kedua. Hari kedua tidak mengecewakan. Aku pribadi sangat senang karena udah mulai dekat dan saling mengenal dengan para peserta. Aku senang bisa mengenal mereka-mereka yang punya semnagat untuk Indonesia lebih baik. Keletihanku sejak berangkat dari Palembang hingga hari kedua CINTAindonesia #CINTAjakarta terbayar sudah ketika acara sukses. Punya team yang luar biasa yang membuat aku tidak bisa berkata-kata saat evaluasi. Aku hanya bisa mendengar malam itu. Tidak sia-sia kedatanganku untuk acara ini karena aku dibutuhkan ketika itu. Aku senang bisa mengenal kalian smua. Ditambah lagi bertemu dengan duta interfaith dari masing-masing kota. Semoga 5 orang duta interfaith dari masing-masing kota dapat menyebarluaskan toleransi antar umat beragama dan dapat melakukan aksi yang mendukung serta membuat Indonesia lebih baik lagi. Selamat buat kalian yang telah terpilih. Aku juga bertemu dengan teman baru sebagai panutia ketika itu. Ada Masni, Afu, Bli Adi dan Ogi. Nice to meet you all guys. Acara berakhir dan aku mendapat telpon dari Sukabumi (kakak) menyuruh untuk datang kesana. Aku tidak punya rencana ini sebelumnya. Tapi, tidak masalah. Aku usahakan semaksimal mungkin. Akhirnya, minggu malam aku berangkat dari Jakarta dan tiba di Sukabumi hari Senin pukul 01.30 pagi. Aku langsung kerumah kakak dan sekitar pukul 6sore aku ke rumah kakak yang satu lagi hingga pukul 9malam. Besok paginya (Selasa) aku berangkat lagi ke Jakarta untuk membahas sedikit mengenai acara Global Peace yang akan dilaksanakan di Palembang bulan April nanti. Maklum karena tidak terlalu paham Jakarta, perjalanan yang seharusnya hanya 10menit saya dibawa keliling2 oleh supirnya hingga sejam. Itu semua karena Bpk supirnya lupa menurunkan saya. Wahhh..tidak masalah kalau koindisi fit. Tapi, ketika itu badan ini rasanya mau remuk. Akhirnya sampai juga di kantor Global Peace Jakarta dan langsung ketemu dengan orang-orang luar biasa yang udah aku kenal sebelumnya. Rasa kesal tadipun hilang begitu saja. Ehehehe. Nah, ini dia masalahnya. Aku harus pulang ke Palembang hari ini (Rabu) karena hari Kamis aku harus kuliah. Aku tidak mau naik bus kalau sendiri dan waktu juga tidak mendukung untuk naik bus karena mau kuliah esoknya. Harga tiket pesawat mahal sedangkan aku tidak punya uang. Mau tidak mau, aku lagsung memesan tiket jam 8malam. Karena itulah yang paling murah dan uang di atmku habis total. Semoga dana dari kampus segera cair dan aku bisa bayar utang ke Ayah mba Des dan aku punya uang pegangan. Sekarang aku lagi di waiting room Soekarno Hatta. Aku tulis ini sebagai kenangan untuk CINTAindonesia. Maaf kalau ada kesalahan kata dan tidak menyebutkan semua nama yang ada ketika itu :)

GPV Camp 1.15 Palembang


Global Peace Volunteer Camp 1.15 Asia Pacific Regional Camp

Kegiatan camp dengan thema “Young People Making Change” yang telah 14 kali berlangsung di Indonesia dibawah naungan Global Peace Festival Indonesia Foundation (GPFIF) ini biasanya diadakan di Pulau Jawa. Tetapi, pada camp yang ke 15 ini diadakan di luar pulau Jawa yaitu Pulau Sumatra tepatnya di kota Palembang Sumatera Selatan dan merupakan camp regional pertama kali di Indonesia yang mempertemukan pemuda-pemuda terpilih dari Indonesia, Malaysia, Filipina dan Amerika. Panitia berasal dari Universitas Sriwijaya yaitu Heru Darmawan (FKIP-Bahasa Inggris), Robinson Sinurat (FMIPA-Fisika), Marisa Mizi Sasmita dan  Metha Ayu Sugianto (FISIP-Administrasi Negara).

Panitia GPV 1.15 Palembang (Marisa, Robinson, Heru, Metha)

Kegiatan ini berlangsung sejak tanggal 20-23 Mei 2013 di Hotel Grand Malaka Palembang. 22 pemuda terpilih dari 4 negara tersebut mengikuti seluruh rangkaian acara. Acara ini dimulai sejak tanggal 20 Mei 2013 yang dibuka oleh program director pemuda untuk Indonesia yaitu Shintya Rahmi Utami dan dilanjutkan dengan sesi perkenalan oleh masing-masing peserta.

Peserta U-Gen seminar di Universitas Sriwijaya

Hari kedua dilakukan seminar internasional di Universitas Sriwijaya yang betemakan “Moral and Innovative Golbal Leaders” dimana pada pagi harinya para peserta diawali dengan sesi diskusi. Seminar yang diadakan di Universitas Sriwijaya tersebut merupakan rangkaian dari acara camp regional ini. Peserta seminar sebanyak 80 orang yang berasal dari Universitas Sriwijaya serta 22 mahasiswa yang terpilih untuk kegiatan camp tersebut. Pembicara seminar yaitu, Goris Mustaqim dari Indonesia, Yejin Bae dari Korea serta Mr.Nicholas Lee dan Ms.Yor Ching dari Malaysia. Kegiatan seminar disambut baik oleh pihak universitas yang disampaikan langsung oleh Bapak Ahmad Muslim, Ph.D. selaku Pembantu Rektor IV Universitas Sriwijaya pada saat pembukaan seminar tersebut. Seminar berjalan dengan baik dan sekaligus Launching United Generation (U-Gen).

Ms. Yor Ching menjelaskan tentang One Family Under God (OFUG)

Hari ketiga dimulai dengan penjelasan “One Family Under God (OFUG)” oleh Ms.Yor Ching. OFUG ketika semua orang di dunia ini bisa hidup damai dan bahagia, saling tolong menolong karena menyadari semua manusia itu adalah bersaudara dan makluk ciptaan Tuhan. Untuk mencapai visi tersebut Global Peace Festival (GPF) memiliki tiga pilar yang dijelaskan oleh Ms. Yor Ching adalah mengenai service (hidup untuk orang lain), interfaith (kerjasama antar umat beragama) dan family (penguatan di keluarga). 3 pilar ini menjadi topik yang sangat menarik dan membuka pemikiran kita tentang apa arti dari hidup ini. Setelah sesi ini dilanjutkan dengan pemaparan oleh Mr.Nicholas tentang true loveTrue love adalah kita mencintai orang lain tanpa mengharapkan balasan atau imbalan. Kita tulus dan iklas membantu, mencintai sesama. Sama halnya dengan kita mencintai orangtua, adik, saudara, teman. Pada hari ketiga ini kita juga peserta membuat grafik tentang kehidupan masing-masing untuk kembali mengingat dan merefleksikan kehidupan kita sebelumnya hingga saat ini dan dilanjutkan dengan sesi herat to heart.

Mr. Nicholas Lee menjelaskan tentang True Love

Karena hidup tidak selamanya bahagia dan tidak selamanya menderita. Oleh karena itu, dibutuhkan teman untuk berbagi dan menceritakan tentang grafik kehidupan yang telah di gambarkan pada kertas tersebut. Pada sesi ini, satu sama lain harus bisa menjaga rahasia. Banyak hal yang bisa kita abil dari pengalaman orang lain dan sebaliknya. Dari setiap cerita yang ada, begitu banyak yang menginsiprasi. Malam itu ditutup dengan acara kebersamaan yaitu menampilkan drama masing-masing kelompok tentang One Family Under God. Keesokan harinya mendengarkan teori tentang One Family Under God dan melakukan tanya jawab, tetapi pada hari keempat ini seluruh peserta langsung diajak untuk terjun langsung ke lapangan atau langsung melakukan aksi. Dimulai degan suatu permainan yang disebut dengan Unity Ball. Pada permainan ini kita semua diajarkan untuk bisa menahan diri atau tidak egois, sabar, kerjasama dan tentunya saling mendukung. Setiap orang harus bisa menempatkan diri, sehingga untuk menjadi seorang pemenang itu harus bisa melakukan beberapa hal tersebut.

Kunjungan dan service di SLB-A PRPCN Palembang
Kita lakukan kunjungan dan service  langsung ke Sekolah Luar Biasa A Penderita Cacat dan Tuna Netra (SLB-A PRPCN) di kota Palembang. Melakukan service langsung di SLB-A tersebut sangat menyadarkan kita bahwa kita harus lebih bersyukur lagi dengan apa yang kita miliki sekarang ini dan bisa memanfaatkan apa yang ada pada diri kita sekarang ini. Kunjungan ini juga menjelaskan kepada kita bahwa manusia harus hidup saling peduli dan berbagi. Banyak manfaat yang kita dapatkan dari camp ini.

Peserta, panitia, dan beberapa pembicara Global Peace Volunteer Camp 1.15

26th ASEAN GAMES, INDONESIA -- Robinson Sinurat

SEA GAMES 2011


Semuanya dimulai dari keinginan,usaha dan semangat. Aku sama sekali tidak mengerti apa itu LO (Loisson Officer) , apa itu enaknya nonton opening and closing sea games. Tetapi, pemikiran itu berubah seketika ketika salah seorang dari kakak (my sista Rainy) menawarkan padaku untuk ikut seleksi LO. Aku bilang aku belum siap karena bahasa inggrisku masih bekum baik dan aku juga sama sekali belum terpikir kedepannya gimana atau masih samar-samarlah. Jadi,aku putuskan untuk tidak ikut seleksi. Ketika waktu untuk acara opening sea games sudah dekat, banyak orang yang membahas hal itu. Mulai dari harga tiket hingga bintang tamunya. Kemudian masalah wisma atlet yang sering disiarkan di TV. 

Akhirnya aku memiliki keinginan untuk berpartisipasi dalam sea games tersebut. Setidaknya aku bisa menonton dengan gratis. Aku mencoba mencari info kesana-kesini. Bahkan, aku bilang aku mau jadi OB (Office Boy) supaya aku bisa nonton dan dapat duit juga. Hehehe.. ehh..ternya ta aku dapat info dari teman satu jurusanku untuk jadi pagar ayu dan pagar bagus di acara opening and closing. Info tersebut aku dapat hari terkahir pendaftaran. Aku tidak mempermaslahkan bayaran dan aku langsung daftar. aku kasih tau juga info ini sama turangku (saudara perempuanku) namanya Caharina. Akhirnya kami pun daftar (4 November 2011). 
             
Satu hari kemudian, aku dapat info kalau pagar ayu dan pagar bagus yang lulus seleksi dipanggil melalui telepon ataupun email. Ternyata aku tidak dapat panggilan darimanapun. Aku terdiam sejenak dan merasa tidak lulus (dalam hati aku berdoa supaya aku bisa lulus). singkat cerita, sore harinya turang Charina sms aku dan bilang kalo dia lulus. dia di telepon dan disuruh datang untuk registrasi ulang. Aku bilang aku belum ada panggilan. Kemudian, aku cek email (kebetulan aku lg dirumah teman sejurusan namanya Krismanto). Wew, ternyata aku dsuruh datang dan dtunggu sampai sore. Sedangkan aku ngecek email udah sore. Aku bingung harus gimana. Aku datang kerumah tur cahrina dan minta nomor panitia yang menghubungi dia dan langsung aku telfon. Ternyata, kuota untuk pagar bagus (laki-laki) udah penuh karena aku ga datang sampai sore itu. aku bilang aku baru baca emailnya barusan, jadi tidak tau. Akhirnya aku disuruh datang malam itu juga karena mereka sampai pagi disana untuk prepare semuanya. Tapi, aku hanya dijadikan waiting list. Hmm..aku tidak patah semngat. Aku berdoa dalam hati supaya aku bisa lulus dan bukan jadi waiting list. Akhirnya, kami berangkat malam itu juga. Kira-kira jam 7 kurang (malam), kami berangkat ke jakabaring dan sampai disana jam 8 malam. Wow..kami registrasi dan akhirnya dibagi masing-masing tim. Aku jadi usher dan tur cahrin jadi devile. Hehehe..sesuatu yaa  karena semangatku, aku pun jadi salah satu panitia di opening and closing sea games 2011 di Palembang. kalau saja kami tidak datang malam itu, kata panitia kami bakal di eliminasi. Memang benar kata pepatah, dimana ada kemauan disitu ada jalan. Hehehehe.. 

Setelah registrasi, kami bingung mau nginap dan pulang naik apa. Untung ada salah satu panitia yang kebetulan punya mobil dan ingin pulang (mb dian). Kami diajak pulang bareng dan diantar ketempat masing-masing. Aku ga tau mau nginap dmna. Tapi, Tuhan tunjukkan jalan buatku dan aku bisa nginap di STY. Aku ga nyangka aja bisa nginap dsna. Hmm..thx God J. Aku menjadi usher (penerima tamu). Orang-orang pasti anggap sepele dengan usher. Tapi, aku ga peduli dengan anggapan orang. Aku terpilih aja udah bangga banget. Acara sea games termegah gito lho..hhehehe :P setelah beberapa hari latihan dan pembagian kelompok, sangat capek. Bkan capek karena kesana-kesini tapi karena menunggu dalam waktu yang lama. Semakin lama semakin aku sadari kalau jadi usher itu sangat asyik. Knp?? Bisa nonton opening dan closing gratis (yang seharusnya bayar dari harga 250rb samapai 2jt rupiah), trus dapat pakaian dan sepatu gratis dan makan gratis juga. Hehehhee..dan yang paling enaknya bisa kesana-kesini, keluar masuk stadion karena punya Id Card. 

Tapi, diantara semuanya itu, yang paling membuat aku senang adalah aku bisa liat artis-artis papan atas, pejabat-pejabat Negara secara langsung  bahkan sangat dekat di depan mata. Selama ini, aku belum pernah jumpa dengan penyanyi yang luar biasa dan sangat energik (menrutku) yaitu Agnes Monica. Di sea games inilah aku bisa melihat dia. Dia memang cantik dan perfect menurutku (hmm..andai aja dia jadi pacarku,,haahaha J). Kemudian masih banyak yang lain seperti Nirina Zubir, Indra Bekti, Judika, Joy Tobing, Ello, Sherina, Putri Ayu, Afgan, Nidji, Helmy Yahya, Susi Susanti, Andi Malarangeng, Ayu Ting-Ting dan lainnya. Aku sudah lihat mereka dan bersalaman dengan sebahagian dari mereka. Itu semua karena aku jadi usher. Kebetulan tempat untuk berkumpul para usher ada di dekat ruangan artis-artis. Yang disayangkan aku tidak bisa mengabadikan moment ini karena aku ga punya kamera L maklum masih belum punya duit. Hehehe..tapi, ga uruslah,boy…..yang penting aku bisa ikut brpartisipasi di acara bergengsi ini. Karena merupakan acara Sea Games termegah selama 25 kali adanya Sea Games yang udah berlalu. Menikmati pesta kembang api yang sangat spektakuler. Pokonya asyyikkkk lah J. Banyak pengalaman yang aku dapat dari prosesku ini, mulai dari capek,bosan,malas,nagntuk,kelaparan (karena trkadang telat), panas,jengkel. Tapi, semuanya itu terbanyar lunas ketika opening dan closing yang luar biasa. Aku juga memiliki teman-teman yang baru. Karena TIM USHER sangat kompak dan bersahabat. Aku pasti merindukan suasana yang seperti ini lagi. Dimana, kami sebagian besar berasal dari daerah yang berbeda-beda dan punya ciri masing-masing. Perbedaan itu tidak menjadi penghalang untuk kami menjadi satu, hehehee..love you all tim usher. Oyaaa..hampir lupa, sehari sebelum penutupan aku pulang agak larut karena ada GR. Sebenarnya aku dah pulang lebih awal, tetapi karena tim devile masih latihan, jadi akudan kak friska (tim extras) menunggu tur charin sampai selesai . Hingga kami pulang larut malam. Aku tidak tau mau pulang naik apa, sedangkan tur charin dan kak friska udah ada tebengan. 

Mereka tarik tiga naik motor dan aku cari tupangan yang lain. Finally, kami semua bisa pulang. Ternyata, sampai di tempat aku menginap,  mereka sudah tidur dan kunci pintu (aku ga mau ganggu karena aku menumpang disitu). Akhirnya aku sms tman tur cahrin yang membawa mereka tadi untuk nginap dirumah dia. Dia kasih izin dan aku nginap dsana. Untung aja dia kasih izin. Thx ya Tania J. Satpam oun menutup pagar dan aku kerumah teman yang tadi. Ternyata, orng tua teman tadi sangat care. Smua disediain, mulai dari tmpat tdur hingga sarapan pagi esoknya. Pagi hari aku pun pulang ke tempat aku menginap dan jumpa dengan pemiliknya dan bertanya ‘baru pulang ya?’ aku jawab tidak. Tadi malam udah dtg, tapi agak larut jadi ga enak aja ganggu. Dan aku langsung masuk kekamar. Tuhan..maksih buat semuanya yaaa J J J…siangnya kau berangkat bareng teman tadi kejakabaring dan  malam nya aku djemput oleh Nanda (anak Bukit) dan menginap dirumahnya. Paginya aku pulang dan diantar sampai tempat menunggu bus ke kampus. Aku kirain kalo kami bakal bareng ke indralaya (kampus dan kosan). Ehh..ternyata tidak. Padhal aku ga mandi. Aku naik travel karena lama nunggu bus. Travel ini muter-muter padahal aku pengen cepat karena mau MID eksfis. Hmm..aku turun dan langsung naik bus kampus. Sesampainya dikampus udah jam 8 kurang. Aku ga berani pulang ke kosan untuk mandi karena takut telat dan aku belum ada belajar maksimal karena bahan tinggal dikosan dan  prepare untuk sea games trsebut. Finally, aku ga mandi dan aku kasih tau teman-temanku. Hehehehe..aku blajar sebentar dan langsung ujian. Yaaahh..semoga aja hasilnya baik. Pengalaman ke kampus ga mandi dan sangat bauk. Hahahaa..tapi, semua itu jadi kenangan bagiku. Karena pengalaman ga bisa dibeli. Hmm..aku dapt kesimpulan dari yang aku alami ini, bahwa untuk mencapai sesuatu itu buth pengorbanan. Keinginan, kesabaran, kerja keras dan semangat adlah kunci utamanya dan tentunya didukung dengan doa. Finally, hidup adalah piliha. Jika kita pilih sukses, maka kita akan sukses dan sebaliknya. Semoga bermanfaat.. (y)

Robinson Sinurat - The Power of Rupiah Unsri

THE POWER OF RUPIAH UNIVERSITAS SRIWIJAYA



       The Power of Rupiah adalah gerakan kampanye dan edukasi yang dirancang untuk menciptakan budaya memberi dikalangan masyarakat. Gerakan ini mendorong masyarakat khususnya pemuda untuk menyisihkan sejumlah uang kecil yang terkadang dianggap tidak bernilai secara teratur dan bahkan setiap hari, untuk membantu anak-anak kurang beruntung.
         Gerakan ini telah dilakukan oleh beberapa kampus di Jakarta dan ini kali pertamanya di luar pulau Jawa tepatnya di Palembang oleh anggota GPYC Universitas Sriwijaya. Robinson Sinurat yang mahasiswa Universitas Sriwijaya yang menjadi ketua pelaksananya. Hal ini bertujuan mendorong masyarakat untuk memberikan sejumlah uang kecil secara teratur serta menciptakan kesadaran akan sifat kepedulian terhadap orang yang membutuhkan bantuan sehingga mendorong kebiasaan merawat dan membantu orang lain.
Foto Bersama Rektor, Pembantu Rektor II, III dan IV Universitas Sriwjaya
        






            Pada tanggal 1 Juli 2013 (Pukul 06.00 WIB – 10.30 WIB), dilaksanakan kunjungan ke panti asuhan Aisyah di daerah Suka Bangun II Palembang. Disini tim U-Gen melakukan kegiatan sosial berupa senam pagi bersama, sarapan bersama, bermain bersama dan membagikan hadiah.

Foto bersama dengan anak-anak di Panti Asuhan Aisyah Palembang
        Pukul 15.00 WIB – 16.30 WIB, tim U-Gen melakukan kunjungan ke Panti Jompo Werdha yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Panti Asuhan Aisyah. Kunjungan kedua ini melaksanakan beberapa kegiatan seperti bernyayi dan menari bersama, heart to heart, serta membentuk tim yang terdiri dari tim U-Gen dan kakek/nenek sehingga semua yang hadir dapat menjadi satu keluarga.

Philip, salah satu peserta GPV Camp 1.15 Palembang yang berasal dari Amerika Serikat bersama seorang nenek di Panti Jompo Werdha Palembang
         Saling berbagi dan hidup untuk orang banyak merupakan hal yang penting untuk ditanamkan di dalam hati generasi muda. Motto dari kegiatan ini adalah aksi kecil harapan besar. Gerakan the Power of Rupiah ini diharapkan akan menjadi titik awal bagi orang-orang yang terlibat didalamnya untuk terus melanjutkan kebaikan dalam masyarakat. Saya sebagai ketua pelaksana sangat bangga dengan tim yang saya miliki dan bangga bisa melakukan kegiatan ini.